(Jakarta, 2021) Perusahaan otomotif ternama di Indonesia, Astra, menggandeng Bambang Brodjonegoro sebagai salah satu dewan komisarisnya. Sebelumnya Bambang Brodjonegoro dikenal sebagai Menteri Riset dan Teknologi terakhir di Indonesia. Dengan ditunjuknya Bambang, diharapkan teknologi Astra Internasional dapat berkembang lebih pesat.
“Saya sangat mendukung Astra yang rutin melakukan research and development di unit usahanya. Hal ini penting agar industri kita didorong oleh teknologi dan tidak lagi bergantung pada sumber daya alam saja. Apalagi Astra adalah perusahaan otomotif, sudah saatnya kita beralih ke green fuel dan energi terbarukan.” Ujar Bambang Brodjonegoro, yang ditemui setelah RUPST Astra Internasional (17/6).
Penunjukan Bambang Brodjonegoro sebagai Komisaris dinilai tepat karena sejak lebih dari satu dekade, Astra Internasional sebagai perusahaan otomotif telah berinvestasi di bidang energi berkelanjutan. Selain aktif mengadakan konferensi tentang energi berkelanjutan, Astra juga menerapkan sistem manajemen lingkungan yang dilakukan oleh seluruh lini bisnis Astra. Berbagai program inovasinya juga telah menghasilkan penghematan energi setara dengan 2.672 terajoule dan pengurangan emisi karbon senilai 218.000 ton.
“Komitmen Astra dalam green energy sesuai dengan Sustainable Development Goals, yang memang menjadi perhatian saya dalam membuat kebijakan sejak dulu.” Tutur Bambang Brodjonegoro. Diharapkan, Bambang sebagai seorang mantan birokrat yang memiliki perhatian dalam bidang ekonomi, Sustainable Development Goals UN, inovasi, dan urban development dapat membimbing perusahaan pertama yang beralih ke energi berkelanjutan dengan bantuan teknologi yang tepat.
Mantan Menristek / Kepala BRIN ini kini sedang diburu oleh perusahaan-perusahaan teknologi sebagai penasehat independen di bidang energi, dan pembangunan karena pengalamannya yang unik sebagai ekonom dengan pengalaman mengelola produk inovasi dan berpendidikan pengembangan urban. Kerjasamanya kali ini dengan Astra Internasional diharapkan dapat menjadi tolak ukur untuk pengembangan dan penerapan inovasi untuk energi berkelanjutan bagi perusahaan otomotif lain.